Minggu, 16 Oktober 2016

Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin



  1. Nama Siklus Pembakaran
Siklus pembakaran pada mesin diesel adalah siklus sabathe, sedangkan siklus pada mesin bensin adalah siklus otto. Siklus diesel sebenarnya prosesnya hampir mirip dengan mesin otto Cuma yang membedakan pada diesel tidak ada busi, tetapi hanya busi pemanas saja,dan pada mesin diesel umumnya menganut kompresi yang jauh lebih tinggi dari mesin otto. Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto.
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap).

  1. Rasio Kompresi
Perbedaan selanjutnya dari mesin diesel dan mesin bensin dapat dilihat dari rasio kompresinya, yang mana untuk rasio kompresi mesin diesel lebih tinggi dari pada rasio kompresi mesin bensin. Rasio kompresi mesin diesel adalah 15 sampai dengan 22. Sedangkan rasio kompresi mesin bensin adalah 6 sampai dengan 12. Terlihat jauh sekali perbedaannya. Hal ini karena mesin diesel menggunakan panas atau suhu yang tinggi serta tekanan yang tinggi pula untuk melakukan pembakaran bahan bakar solar, sehingga mesin diesel membutuhkan rasio kompresi yang besar. Berbeda halnya dengan mesin bensin yang proses pembakarannya dibantu oleh percikan bunga api pada busi.

  1. Ruang Bakar
Bentuk ruang bakar pada mesin diesel lebih rumit, sedangkan bentuk ruang bakar mesin bensin sederhana. Hal ini karena konstruksi dari ruang bakar mesin diesel dibuat beraneka ragam model yang bertujuan untuk membuat campuran udara dan bahan bakar (dalam bentuk kabut) menjadi homogen agar mudah terbakar sekaligus. Sedangkan pada mesin bensin campuran udara dan bahan bakar sudah dilakukan di karburator.

  1. Pencampuran Bahan Bakar
Pada mesin atau motor diesel proses pencampuran bahan bakarnya diinjeksikan atau disemprotkan langsung pada ruang bakar dan ada juga yang diinjeksikan sebelum ruang bakar yaitu di intake manifold. Kemudian bahan bakar tersebut diinjeksikan pada akhir langkah kompresi. Sedangkan pada mesin bensin pencampuran bahan bakar bensin dilakukan di dalam karburator dan walaupun saat ini (pada motor bensin EFI) banyak yang menggunakan injeksi langsung pada intake manifold seperti mesin diesel.

  1. Metode Penyalaan
Proses terjadinya pembakaran pada mesin diesel dilakukan dengan metode pembakaran sendiri, udara yang dikompresikan pada ruang bakar memiliki suhu dan tekanan tinggi, kemudian pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan sehingga bercampur dengan udara bersuhu dan tekanan tinggi, akibatnya partikel-partikel bahan bakar tersebut terbakar dengan sendirinya, ada juga mesin diesel yang menggunakan alat bantu busi pijar untuk membantu memanaskan suhu udara di dalam ruang bakar.Sedangkan pada mesin bensin, metode penyalaannya menggunakan percikan bunga api. Ketika campuran bahan bakar dan udara sudah masuk pada ruang bakar lalu dikompresikan dan beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) busi memercikkan bunga api dan mulai membakar campuran bahan bakar dan udara tersebut.

  1. Jenis Bahan Bakar
Pada mesin diesel menggunakan bahan bakar jenis solar, sedangkan bahan bakar untuk mesin bensin menggunakan bahan bakar jenis bensin. Jangan salah memilih seperti misalnya mengisi motor diesel dengan bahan bakar bensin, maka dampaknya berbahaya, silahkan baca artikel dampak mengisi bahan bakar bensin pada mesin diesel.

  1. Getaran Suara yang dihasilkan
Getaran suara pada mesin diesel lebih besar karena daya yang dihasilkan pada mesin diesel pun besar. Sedangkan getaran suara pada mesin bensin lebih kecil.

  1. Efisiensi Panas
Pada mesin diesel dihasilkan efisiensi panas sebesar 30 sampai 40. Sedangkan pada mesin bensin efisiensi panasnya adalah antara 22 sampai dengan 30, lebih kecil dari pada mesin diesel.

Sumber: www.guruotomotif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar