- Nama Siklus Pembakaran
Siklus
pembakaran pada mesin diesel adalah siklus sabathe, sedangkan siklus pada mesin
bensin adalah siklus otto. Siklus diesel sebenarnya prosesnya hampir mirip dengan mesin otto
Cuma yang membedakan pada diesel tidak ada busi, tetapi hanya busi pemanas
saja,dan pada mesin diesel umumnya menganut kompresi yang jauh lebih tinggi dari
mesin otto. Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin
(Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto.
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap).
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap).
- Rasio Kompresi
Perbedaan
selanjutnya dari mesin diesel dan mesin bensin dapat dilihat dari rasio
kompresinya, yang mana untuk rasio kompresi mesin diesel lebih tinggi dari pada
rasio kompresi mesin bensin. Rasio kompresi mesin diesel adalah 15 sampai
dengan 22. Sedangkan rasio kompresi mesin bensin adalah 6 sampai dengan 12.
Terlihat jauh sekali perbedaannya. Hal ini karena mesin diesel menggunakan
panas atau suhu yang tinggi serta tekanan yang tinggi pula untuk melakukan
pembakaran bahan bakar solar, sehingga mesin diesel membutuhkan rasio kompresi
yang besar. Berbeda halnya dengan mesin bensin yang proses pembakarannya
dibantu oleh percikan bunga api pada busi.
- Ruang Bakar
Bentuk
ruang bakar pada mesin diesel lebih rumit, sedangkan bentuk ruang bakar mesin
bensin sederhana. Hal ini karena konstruksi dari ruang bakar mesin diesel dibuat
beraneka ragam model yang bertujuan untuk membuat campuran udara dan bahan
bakar (dalam bentuk kabut) menjadi homogen agar mudah terbakar sekaligus.
Sedangkan pada mesin bensin campuran udara dan bahan bakar sudah dilakukan di
karburator.
- Pencampuran Bahan Bakar
Pada
mesin atau motor diesel proses pencampuran bahan bakarnya diinjeksikan atau
disemprotkan langsung pada ruang bakar dan ada juga yang diinjeksikan sebelum
ruang bakar yaitu di intake manifold. Kemudian bahan bakar tersebut
diinjeksikan pada akhir langkah kompresi. Sedangkan pada mesin bensin
pencampuran bahan bakar bensin dilakukan di dalam karburator dan walaupun saat
ini (pada motor bensin EFI) banyak yang menggunakan injeksi langsung pada
intake manifold seperti mesin diesel.
- Metode Penyalaan
Proses
terjadinya pembakaran pada mesin diesel dilakukan dengan metode pembakaran
sendiri, udara yang dikompresikan pada ruang bakar memiliki suhu dan tekanan
tinggi, kemudian pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan sehingga
bercampur dengan udara bersuhu dan tekanan tinggi, akibatnya partikel-partikel
bahan bakar tersebut terbakar dengan sendirinya, ada juga mesin diesel yang
menggunakan alat bantu busi pijar untuk membantu memanaskan suhu udara di dalam
ruang bakar.Sedangkan pada mesin bensin, metode penyalaannya menggunakan
percikan bunga api. Ketika campuran bahan bakar dan udara sudah masuk pada
ruang bakar lalu dikompresikan dan beberapa derajat sebelum piston mencapai
titik mati atas (TMA) busi memercikkan bunga api dan mulai membakar campuran
bahan bakar dan udara tersebut.
- Jenis Bahan Bakar
Pada
mesin diesel menggunakan bahan bakar jenis solar, sedangkan bahan bakar untuk
mesin bensin menggunakan bahan bakar jenis bensin. Jangan salah memilih seperti
misalnya mengisi motor diesel dengan bahan bakar bensin, maka dampaknya
berbahaya, silahkan baca artikel dampak mengisi bahan bakar bensin pada mesin
diesel.
- Getaran Suara yang dihasilkan
Getaran
suara pada mesin diesel lebih besar karena daya yang dihasilkan pada mesin
diesel pun besar. Sedangkan getaran suara pada mesin bensin lebih kecil.
- Efisiensi Panas
Sumber: www.guruotomotif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar